Home » » Batasan Nilai kVARH Agar Tidak Kena Denda PLN

Batasan Nilai kVARH Agar Tidak Kena Denda PLN

Apa hubungan Daya Reaktif kVAR dengan Faktor Daya dan berapa batasan nilai kVARH agar tidak kena denda PLN ? 

Sebagai kompensasi terhadap kerugian PLN yang diakibatkan karena pelanggan B memakai arus yang lebih besar untuk daya yang sama, maka PLN memberlakukan denda untuk kelebihan pemakaian kVAR tersebut.

Kenapa jadi kelebihan pemakaian kVAR yang didenda, sementara yang menyebabkan kerugian PLN adalah faktor daya pelanggan B yang rendah ?

Penjelasannya adalah sebagai berikut : 

Pada segitiga daya diatas, disebutkan Cos Ø adalah faktor daya dimana nilainya merupakan Cosinus sudut Ø yang besarnya sudut Ø tersebut akan bertambah bila garis vector kVAR bertambah panjang dan akan mengecil bila garis vector kVAR berkurang.

Untuk mencari nilai kVAR dari pelanggan B, kembali kita gunakan rumus segitigadaya diatas, yaitu :

  • S = √( P2 + Q2

Pada pelanggan B, untuk 1.5 kW arus yang diserap adalah 9.74 A, sehingga S (VA) adalah :

  • S = V x I
  • S = 220 x 9.74 
  • S = 2142 VA 

Sehingga nilai Q (kVAR) didapat :

  • S = √( P2 + Q2 )
  • Q = √( S2 - P2
  • Q = √( 21422 - 15002
  • Q = 1529 VAR atau 1.52 kVAR 

Total pemakaian kVAR pelanggan B dalam sebulan (kVARH) adalah :

  • 1.52 kVAR x 8 jam x 30 hari = 364.8 kVARH. 

Batas kVAR yang dibolehkan oleh PLN adalah pada faktor daya 0.85, jadi pemakaian kVAr yang dibatasi PLN adalah :

  • P = V x I x Cos Ø 
  • I = P / (220 x Cos Ø)
  • I = 1.5 kW / (220 x 0.85)
  • I = 8 A 

S (kVA) pelanggan B pada 0.85 adalah :

  • S = V x I 
  • S = 220 x 8 
  • S = 1760 VA atau 1.76 kVA 

Maka kVAR pelanggan B pada Cos Ø 0.85 adalah

  • S = √( P2 + Q2
  • Q = √( S2 - P2
  • Q = √( 17602 - 15002
  • Q = 920.6 VAR atau 0.9 kVAR 

Total batasan pemakaian kVAR pelanggan B dalam sebulan (kARH) adalah :

  • 0.9 kVAR x 8 jam x 30 hari = 221 kVARH 

Jadi kelebihan pemakaian kAVRH pelanggan B adalah sebesar :

  • 364.8 kVARH – 221 kVARH = 143.8 kVARH 

Kelebihan sebesar 143.8 kVARH inilah yang dibebankan oleh PLN ke pelanggan B.
Bila tarif denda pemakaian kelebihan kVARH adalah Rp. 1000/kVARH, maka pelanggan B akan dikenai denda kVARH sebesar :

  • 143.8 kVARH x Rp. 1000/kVARH = Rp. 143.800 


Sekarang terlihat, pelanggan A lebih beruntung dari pelanggan B, karena disamping membayar pemakaian energi listrik kWH juga pelanggan B dikenai denda karena memakai lebih kVARH dari yang dibatasi.

Dari penjelasan diatas dapat dilihat hubungan faktor daya dengan kVAR dan batas pemakaian kVARH untuk setiap pelanggan.


Akibat yang ditimbulkan dari kelebihan pemakaian daya reaktif 

Salah satu akibat dari kelebihan pemakaian daya telah dibahas sebelumnya yaitu dikenai denda oleh PLN. Disamping itu ada hal lain yang sangat merugikan akibat kelebihan pemakaian kVARH ini, yaitu :
1. Pemanfaatan Kontrak Daya dengan PLN tidak maksimal 

Pada contoh sebelumnya telah dijelaskan bahwa pelanggan A untuk beban 1.5 kW hanya menyerap arus sebesar 8 A atau menggunakan kontraknya sebesar :

  • kVA (S) = V x I 
  • kVA (S) = 220 x 8 = 1760 VA dari kontrak 2200 VA, 

sehingga masih ada sisa yang bisa dimanfaatkan sebesar

  • 2200 – 1760 = 240 VA 

Sementra pelanggan B untuk beban yang sama telah menyerap arus sebesar 9.74 A atau menggunakan kontraknya sebesar :
  • kVA (S) = V x I 
  • kVA (S) = 220 x 9.74 = 2142 VA dari kontrak 2200 VA, 
sehingga sisa yang bisa dimanfaatkan hanya sebesar : 
  • 2200 – 2142 = 58 VA 
Dari perhitunganterlihat, semakin bagus nilai faktor daya dengan kata lain semakin kecil pemakaian kVAR maka kita bisa memaksimalkan kontrak daya dengan PLN. 

2. Timbulnya rugi-rugi akibat pemakaian arus yang lebih besar 

Seperti kita ketahui, semakin besar arus yang mengalir pada suatu penghantar, maka semakin besar rugi –rugi yang ditimbulkan disepanjang penghantar tersbut. 

Rugi – rugi yang ditimbulkan pada jaringan tersebut akan menjadi daya tambahan pada pelanggan yang akan menambah beban biaya tagihan pelanggan itu sendiri. 

3. Kapasitas Transformator menjadi lebih besar 
Pada pelanggan industri yang memiliki transformator sendiri, dengan rendahnya fakor daya maka kapasitas transformator yang digunakan akan mejadi lebih besar, hal ini telah dijelaskan pada postingan sebelumnya pada Kapasitas Transformator dankemampuan beban yang disuplay nya

Untuk penjelasan lebih lengkap terkait akibat yang ditimbulkan dari kelebihan pemakaian daya reaktif dapat dilihat pada artikel Kerugian akibat Rendahnya Faktor Daya (Power Faktor)

Bagaimana cara mengurangi pemakaian daya reaktif? 

Setelah kita mengetahui kerugian akibat kelebihan pemakaian daya raktif, maka perlu dilakukan usaha untuk mengurangi pemakaianannya. 
Sebuah instalasi listrik pasti memerlukan daya reaktif. Peralatan-peralatan tertentu memerlukan daya reaktif untuk beroperasi. 

Bila kebutuhan daya reaktif tersebut besar dan tidak disediakan oleh pelanggan, maka daya reaktif dari PLN yang akan diserap oleh peralatan tersebut. 

Sehingga bila melebihi batas yang ditetapkan oleh PLN, maka pelanggan tersebut akan dikenai biaya pemakaian kelebihan daya reaktif. 

Untuk mengurangi pemakaian daya reaktif dari PLN tersebut adalah dengan cara memperbaiki nilai faktor daya dari instalasi yang terpasang. 

Cara memperbaikinya adalah dengan memasang capasitor bisa dengan nilai yang konstan ( fix capacitor ) ataupun variable capacitor yand diatur melalui Capacitor Bank. 

Besar atau kecilnya Capacitor tersebut berada dalam satuan kVAR. kVAR inilah yang nantinya menyuplai kebutuhan daya reaktif peralatan, sehingga tidak lagi menggunakan daya reaktif dari PLN. 

Metode untuk meningkatkan faktor daya tesebut sebenarnya tidak sulit dan ada beberapa cara mudah untuk itu, seperti berikut : 

1. Metode Praktis 0.86 

Ini merupakan cara paling gampang untuk menetukan daya reaktif. 
Jika nilai faktor daya dan kebutuhan daya reaktifnya sebuah instalasi tidak diketahui, cukup menggunakan metode 0.86 ini. 
Nilai 0.86 adalah faktor daya yang aman dari denda PLN. 

Contoh : 
Jika instalasi pelanggan hanya diketahui kontraknya saja yaitu 10 kVA. 
Untuk kebutuhan kVAR nya adalah : 
  • kVAR (Q) = 10 kVA x 0.5 x (2/3) = 3.33 kVAR 

Rumus praktis ini berdasarkan hitungan sebagai berikut : 
  • Cos Ø = 0.86 , sehiggga 
  • Ø = Arc Cosinus 0.86 (Invers dari Cos) = 30o 
  • Sin Ø = Sin 30 = 0.5 
  • kVAR (Q) = 10 kVA x 0.5 
  • kVAR (Q) = 5kVAR x 2/3 = 3.33 kVAR 
Dikali 2/3, karena masih menggunakan kVAR dari PLN tetapi tidak full (masih dibatas yang tidak dikenai denda) dan kekurangannya di sediakan sendiri sebesar 3.33 kVAR.

Jadi daya reaktif (kVAR) 1/3 diambil dari PLN sehigga kita tidak memakai lebih dan tidak kena denda dan 2/3 nya kita sediakan sendiri berupa Capacitor tambahan yang terpasang diinstalasi.


2. Metode tagihan bulanan 

Nilai kVAR yang disediakan didapat dari besarnya denda pemakaian kVARH yang dikenai PLN. 
Hal ini dapat dilihat pada tagihan listrik yang dibayarkan setiap bulannya. Bila pada tagihan pada bulan tertentu sebuah pelanggan dikenai denda kVARH sebesar 800 kVARH. 

Maka rata –rata pemakaian kVAR setiap jam oleh pelanggan tersebut adalah :
  •  = 8000 kVARH : ( 30 hari x 24 jam ) = 11.1 kVAR / jam 
Nilai 11.1 kVAR adalah nilai kekurangan kVAR yang harus disediakan agar pelanggan tersebut tidak dikenai denda setiap bulannya. 
Metode ini memerlukan data tagihan PLN setiap bulannya. Sehingga nilai kVAR yang didapat akan lebih bagus bila kwitansi tagihan PLN dan informasi besarnya denda kVARH setiap bulan dapat dirata-ratakan dari tagihan selama 5 s/d 10 bulan. 

Metode ini hanya untuk menghindari denda kVARH PLN, karena kVAR yang didapat dari perhitungan diatas hanya untuk mencapai faktor daya 0.86 saja. 

Bila diinginkan untuk lebih hemat lagi, agar faktor dayanya bisa diatas 0.86, misalkan 0.9 maka hitungan praktisnya nilai kVAR tersebut dikalikan 2, sehingga dari perhitungan diatas kVAR yang ideal adalah : 
  •  = 2 x 11.1 kVAR = 22.1 kVAR 

3. Metode Pengukuran dan Perhitungan 

Pada metode ini sebuah instlasi pelanggan dilakukan pengukuran dan pengambilan data dengan peralatan metering, yaitu data daya (P), data arus (I) dan data tegangan (V). 
Untuk keakuratan data yang terkumpul, sebaiknya dilakukan beberapa kali pengambilan pengukuran pada saat jam sibuk, yaitu ketika pemakaian daya full.

Contoh : 

Dari hasil beberapa kali pengukuran didapat data rata – rata pada sebuah pelanggan PLN 1 phasa adalah sebagai berikut : P = 2 kW; V :220 : I = 15 A 
Dengan rumus : 
  • P = V x I x Cos Ø 
Didapat faktor daya (Cos Ø) :
  • Cos Ø  = P : (V x I) 
  • Cos Ø  = 2000 : (220 x 15) 
  • Cos Ø  = 2000 : 3300 = 0.6 
Faktor daya pelanggan didapat sebesar : 0.6 

Untuk mencari nilai kVAR dari pelanggan , kembali kita gunakan rumus segitiga daya, yaitu : 
  • S = √( P2 + Q2
Untuk 2 kW arus yang diserap adalah 15 A, sehingga S (VA) adalah : 
  • S = V x I 
  • S = 220 x 15 
  • S = 3300 VA 
Sehingga nilai Q (kVAR) didapat : 
  • S = √( P2 + Q2
  • Q = √( S2 - P2
  • Q = √( 33002 - 20002
  • Q = 2624 VAR atau 2.6 kVAR 
Dari hasil pencarian, kVAR yang digunakan oleh pelanggan tersebut adalah : 2.6 kVAR. 

Jika pelanggan tersebut ingin memperbaiki faktor dayanya, misalkan menjadi 0.95, maka kVAR yang dibutuhkan untuk mencapai 0.95 adalah : 
Beban adalah sebesar 2 kW, tegangan tetap pada 220 V dan faktor daya 0.95, arus yang digunakan adalah : 
Dengan rumus : 
  • P = V x I x Cos Ø 
Dicari arus yang digunakan :
  • I = P : (V x Cos Ø ) 
  • I = 2000 : (220 x 0.95) 
  • I = 2000 : 209 = 9.56 A 
Untuk 2 kW arus yang diserap adalah 9.56 A, sehingga S (VA) adalah : 
  • S = V x I 
  • S = 220 x 9.56 S = 2103 VA 
Sehingga nilai Q (kVAR) didapat : 
  • S = √( P2 + Q2
  • Q = √( S2 - P2
  • Q = √( 21032 - 20002
  • Q = 650 VAR atau 0.65 kVAR 
Dari hasil pencarian, kVAR yang digunakan oleh pelanggan tersebut adalah : 0.65 kVAR. 
Jadi yang harus disediakan oleh pelanggan tersebut agar faktor dayanya naik dari 0.6 ke 0.95 adalah sebesar : 
  • 2.6 kVAR – 0.65 kVAR = 1.95 kVAR

92 komentar:

  1. Apakah ada bedanya antara kapasitif dan induktif pada tagihan/denda PLN?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada tagihan PLN tidak disebutkan beban bersifat kapaitif atau induktif....
      Yang jadi perhatian PLN adalah besarnya kVARH pelanggan untuk tiap bulannya. Sehingga apabila jumlah kVARH pelanggan melebihi dari batas kVARH yang ditetapkan oleh PLN... maka kelebihan kVARH tersebut akan ditahih oleh PLN.

      Dan penyebab kVARH melebihi dari batas yang ditetapkan adalah karen faktor daya yang rendah ( kecil dari 0.85)

      Delete
    2. Makasih, mas.
      nanya lagi, kapasitor 10 kA FC itu berarti berapa kvar?
      thanks

      Delete
    3. Setahu saya kapasitor cuma disatua kVAR pak... itu merek apa ya ?

      Delete
    4. Merlin gerin varplus 2. Dry capacitor

      Delete
    5. ok thanks infonya,
      Saya sudah baca dokumen mengenai varplus tersebut, disana dijelaskan KVAR yang kita butuhkan...
      untuk kapasitor dengan kode kapasitor 10 kA FC, ini lebih ke spesifikasi elektricalnya, bukan kekapasitasnya. Kapasitasnya tetap pada satuan kVAR.
      FC itu kedimensi kapasitor, 10 kA ketahanan short circuitnya.
      Jadi kapasitor 10 kA FC itu bisa berbeda-beda kVARnya.

      Demikian, terima kasih

      Delete
    6. Bantu menambahkan..

      Sebelumnya PLN hanya menagihkan KVARH Eksport (KVARH induktif), namun saat ini PLN sudah mengabsolut nilai KVAR sehingga baik induktif maupun capacitif akan masuk ke dalam stan KVARH dan diperhitungkan dalam tagihan listrik PLN.
      Banyak kasus pelanggan terkena denda KVARH padahal sebelumnya tidak ada masalah.
      Dari beberapa klien yang kami tangani, kebanyakan dari mereka memunyai kapasitr bak bekerja secara Manual sehingga kapasitor "dicangkok" dan kebanyakan oversize dari kebutuhan sehingga beban capacitif.
      Sebelumnya mereka aman karena KVARH capacitif tersebut tidak masuk dalam perhitungan KVARH.
      jadi dari sisi tagihan, tidak ada bedanya cos phi 0.8i dengan cos phi 0.8c

      semoga membantu,
      Irwan

      Delete
    7. Terima kasih tambahan penjelasannya,

      Delete
    8. Maaf pak Mau tanya
      Dtempat kerja saya terpasang daya 690kva 1 meter listrik,kemudian ke Cubikel..dkubikel daya masih 20kv dr kubikel dbagi ke 2 outgoing
      Jalur nya
      1,travo1-LVMDP1-cap.bank 1 1000Kvar ke beban
      2,travo2-LVMDP2-cap.bank 2 1000kavr ke beban
      Dan yg mau saya tanyakan.
      Pengecekan Cos Q d display rata rata LVMDP 1 0,87 di LVMDP2 0,95
      Pengecekan cos Q d meter listrik PLN selalu d atas 0,90
      Sehingga otomatis di cap.bank tidak ada yg masuk..tapi kenapa qt kena denda Kvar
      Bisa tolong djelaskan

      Delete
    9. Maaf pak Mau tanya
      Dtempat kerja saya terpasang daya 690kva 1 meter listrik,kemudian ke Cubikel..dkubikel daya masih 20kv dr kubikel dbagi ke 2 outgoing
      Jalur nya
      1,travo1-LVMDP1-cap.bank 1 1000Kvar ke beban
      2,travo2-LVMDP2-cap.bank 2 1000kavr ke beban
      Dan yg mau saya tanyakan.
      Pengecekan Cos Q d display rata rata LVMDP 1 0,87 di LVMDP2 0,95
      Pengecekan cos Q d meter listrik PLN selalu d atas 0,90

      Sehingga otomatis di cap.bank tidak ada yg masuk.soalnya beban yg Qt qt pakai mungkin Hanya sedikit..belom ada 20% karena masih projeck..dan d meter Listrik PLN ada tulisan Pinalti 45,55...
      Bisa tolong djelaskan

      Delete
    10. Bantu menjawab Pak.
      cos phi di PLN merupakan cos phi total dari beban Trafo 1 dan Trafo 2 (penjumlahan secara vektor).
      yang perlu diperhatikan adalah pada saat beban bapak kecil, maka cos phi di LVMDP mungkin bagus, namun cos phi di meter PLN bisa sangat kecil dibawah 0.5. hal ini dikarenakan meter PLN mengukur beban KVAR dari 2 Trafo yang tidak terukur oleh metering di sisi TR.

      Coba dicheck di tagihan listriknya, Apakah bapak saat ini terkena denda KVARH?
      solusi untuk kondisi bapak adalah dengan melakukan setting OFFSET KVAR agar KVAR trafo dapat terkompensasi oleh kapasitor bank. Namun tidak semua PF Regulator memiliki fitur OFFSET KVAR ini. saya sudah menerapkan setting OFFSET ini di beberapa customer kami, dan berhasil menghilangkan denda KVARH yang muncul akibat pemakaian yang sangat kecil di masa pandemi ini.

      untuk tulisan Penalti di meter PLN dapat diabaikan karena saat ini algoritmanya belum diterapkan di sistem billing PLN.

      semoga membantu.
      Nikisolusi.com
      0812 8753 9969

      Delete
  2. Maaf Bapak, saya awam utk istilah perhitungan tarif pelistrikan. Data listrik saya adl sbb:
    Tarif/Daya=I3/555.000VA
    FKMkWh/kVarh/FRT=800/800/1
    FKMkWh/kVarh/FRT LM=-/-/1
    Jam Nyala/Fak K = 208
    Tarip bulan ini :
    LWBP = 100.603.240
    WBP = 28.724.251
    kVarh = 42.438.152
    Tot = 171.765.643
    Yang saya tanyakan,
    -Berapa batasan kVarh bulanan saya?
    -Solusi yg bisa utk menghemat?
    Terimakasih banyak sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau menurut saya dilihat aktual, pak. dengan watt yang begitu besar, jangan malah nambahin biaya listrik. banyak kasus, kapasitor bank yg dipasang tidak sesuai.
      diukur aktual PFnya saat mesin running, baru dibelikan CB. saya ada automatic PF controller 6 step nggak kepakai. kalau mau bs buat lihat PFnya dulu, atau beli yg analog buat liat aktualnya. baru nanti di desain PBnya

      Delete
    2. Maaf telat mereply nya ....
      Dari kasus pak Anwar, denda pemakaian kelebihan kVARH bapak adalah sebesar 42 juta. Sayangnya bapak tidak memberikan data berapa pemakaian energinya, tapi saya coba mneggunakan data tarif I3 yang saya punya, mudah-mudahan sama. Karena kontrak bapak adalah I3/550.000 VA
      1. Kalau bapak menggunaka tarif I3 berarti tarif kVARHnya adalah : Rp 1.114/kVARH.
      Sehingga kelebihan daya reaktif yang bapak gunakan adalah : 42.438.152/1.114 = 38.095 kVARH.

      2. Tarif LWBP adalah : Rp. 1.035,78 , sehinga energi LWBP yang bapak pakai adalah : 100.603.240/1.035,78 = 97.128 kWH

      3. Tarif WBP adalah : Rp. 1.553,67, sehinga energi WBP yang bapak pakai adalah : 28.724.251/1.553,67 = 18.488 kWH.

      4. Total energi yang bapak gunakn adalah : LWBP + WBP = 97.128 kWH + 18.488 kWH = 115.616 kWH

      5. Batas kVARH bapak adalah sebesar : 115.616 x 0.62 = 71.682 kVARH

      6. Pada point 1, didapat kelebihan pemakaian kVARH adalah : 38.095 kVARH, sehingga pemakaian kVARH bapak adalah sebesar : 38.095 kVARH + 71.682 kVARH = 109.777 kVARH.

      Dari penjelasan diatas, saya resume kan... :
      Energi LWBP : 97.128 kWH
      Energi WBP : 18.488 kWH
      Total kWH : 115.616 kWH
      Energi kVARH : 109.777 kVARH
      Batas pemakaian energi kVARH : 115.616 x 0.62 = 71.682 kVARH
      Denda kVARH : 109.777 kVARH - 71.682 kVARH = 38.095 kVARH
      Demikian pak....

      Untuk solusinya, bapak harus melakukan perbaikan daya dengan menggunakan kapasitor bank... untuk besarnya akan saya coba hitung berdasarkan data diatas.

      Delete
    3. Mau nanya mas nilai 0.62 dapat darimana ya

      Delete
    4. 0.62 adalah nilai yang ditetapkan oleh PLN untuk menghitung batas maksimum pemakaian kVARH konsumen dengan cara mengalikannya dengan pemakaian energi kWH dalam sebulan

      Delete
    5. Bantu menambahkan..
      Nilai 0.62 diperhitungkan / didapatkan dari batasan nilai cos phi rata rata minimal perbulan yang ditetapkan PLN yaitu 0.85.
      Jika merujuk ke segitiga daya, maka:
      cos phi = KWH / KVAH
      Tan phi = KVARH / KWH

      sehingga untuk mendapatkan hubungan KVARH dan KWH digunakan nilai tan phi.

      untuk cos phi batas 0.85, maka persamaannya menjadi:

      Tan phi = KVARH / KWH
      Tan (cos-1 0.85)= KVARH/KWH
      0.62 = KVARH/KWH
      KVARH = 0.62 x KWH

      jadi batas KVARH free adalah 62% dari pemakaian KWH

      Semoga membantu,
      Irwan

      Delete
    6. Terima kasih tambahan penjelasannya,

      Delete
    7. - Batasan KVARH = 62% KWH Pakai Total. selama KVARH pakai kurang dari atau = 62% pemakaian KWH, maka denda KVARH akan menjadi 0

      - Solusi: pasang kapasitor Bank. jika sudah ada, berarti kinerja panel kapasitor bank nya bermasalah.
      kebutuhan Kpasitor bank :
      KVAR = KVA x sin phi
      KVAR = 555 x 0.6 = 333 KVAR atau bisa dibulatkan ke 350KVAR.
      dapat dibuat menjadi 8 step:
      25 25 50 50 50 50 50 50

      semoga membantu,
      nikisolusi.com
      0812 8753 9969

      Delete
    8. Salam pak. Saya mau tanya jika daya listrik saya 240kva / 240.000 VA dengan pengunaan daya/bulan LWBP 6940 kWh + WBP 1320kWh apakah akan di kenai biaya kVarh ? Mohon bantuanya ��������

      Delete
    9. Kalau melihat pemakaian total kwh bapak adalah sebesar 6940 + 1320 = 8260 kWH.
      Sementara dari kontrak bapak sebesar 240 kVA... Tagihan minimum bapak seharusnya : 240 x 40 jam nyala = 9600... berati bapak harus membayar sebesar 9600 kWh...
      Disini bapak sudah dikenai biaya denda rekening minimum.

      Kemudian mengenai denda kVARH... coba dilihat lagi berapa pemakaian kVARH nya...apakah msih rendah dari 62% pemakaian kWH total bulan tersebut.

      Batas kVARH bapak adalah 62% x 8260 = 5121.2 kVARH

      Demikian, semoga membantu

      Delete
    10. apabila pemakaian kwh tidak melebihi tag minimum,berarti dikenakan tag minimum ya,, kalau dalam hal kVARnya tembus dari 0,62,,berarti total tagihan menjadi tagihan minimum + denda kelebihan kVAR, begitu kah?

      Delete
    11. Iya... tagihan minimum dikenai... denda kVARH dikenai juga apaibla pemakaiannya melebihi batas.

      Tapi info yang saya dapat, untuk tagihan minimum selama pendemi COVID ini tidak diberlakukan oleh PLN, sehingga pelanggan cuma membayar sesuai besar energi yng terpakai, meskipun pemakaian energinya dibawah batas tagihan minimum. Tapi untuk denda kVARH masih tetap berlaku seperti biasa.

      Demikian, semoga membantu

      Delete
  3. Makasih atas penjelasannya sangat bermanfaat,
    Saya mau tanya, seandainya nikai cosQ diperbaiki mencapai angka lebih dari 1, apa mungkin, misalkan 1.05 apakah bisa, dan kalo bisa apakah boleh atau akan kena denda?
    Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nilai Cos Phi tieak pernah melebihi angka 1.... ingat rumus segitiga daya...

      Delete
    2. Bantu menambahkan,

      Nilai maksimal cos phi adalah 1.

      misal,
      beban 80 KW dan cos phi nya 0.8 induktif,
      jika ditambahkan kapasitor 60KVAR, maka cos phi akan menjadi 1.

      jika ditambahkan kapasitor lagi, maka cos phi akan turun namun sifatnya menjadi kapasitif.
      misalnya beban tadi ditambahkan kapasitor 120KVAR, maka cos phi akan menjadi 0.8 capacitif.

      jadi nilai cosphi tidak bisa lebih dari 1, hanya sifat beban nya saja yang berubah dari induktif menjadi kapasitif atau sebaliknya.

      Semoga bermanfaat,
      Irwan

      Delete
    3. BEnar.... terima kasih sudah menambahkan

      Delete
  4. Maaf ijin bertanya pak di tempat kami menggunakan panel LVMDB 400v untuk 1 Trafo dan didistribusikan ke panel2 DB mesin
    'Di LVMDB tersebut sudah di lengkapi capasitor dan alat kontrol nya dan selalu termonitor angka 0.96-0.98
    'Saat ini saya ada kerjaan untuk memasang power meter di beberapa mesin produksi dan sudah selesai terinstall
    'Yang jadi pertanyaan kenapa nilai PF di power meter yg saya pasang tersebut tidak stabil angkanya yaitu 0.50-0.80
    Mohon penjelasan nya dari teman semua dan saya ucapkan banyak terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pemasangan PM nya dimana ? di panel MDB kah ?
      Pemahamannya adalah, sebuah motor dengan cos phi name plate : 0.8 akn tetap memiliki cos phi 0.8 walaupun sudah dipasang capsitor bank di panel mDBnya... guna kapsitor bank adalah menyediakan energi reaktif untuk menggerakan motor , sehingga motor tidak menyerap energi reaktif dari PLN

      Delete
    2. tambahan penjelasan pak.

      Kapasitor hanya memperbaiki cos phi di jaringan listrik diatasnya. misalnya kapasitor dipasang di LVMDP, maka cos phi di Incoming LVMDP dan di metering PLN saja yang akan terkoreksi, karena cos phi di incoming itu adalah penjumlahan dari vektor arus beban dan kapasitor bank. sedangkan panel atau jaringan dibawahnya cos phi tidak akan terkoreksi.

      dari sisi tagihan, cos phi terbaca KWH meter PLN juga sudah terkoreksi sehingga aman dari denda KVARH

      Dari sisi efisiensi pemakaian daya langganan, hal ini sudah mencukupi karena arus di pembatas daya PLN juga sudah turun seiring dengan naiknya nilai cos phi.

      semoga membantu,
      Irwan

      Delete
  5. mau tanya mas, untuk mendapatkan data2 KVAR ini caranya bagaimana ya? Apakah bisa kita dapatkan langsung dari PLN?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dat kVAR kita dapat dari perhitungan, kebutuhan daya dan faktor daya (cos phi) dari peralatan yang terinstal. Jika tidak ada, kita bisa mengambil data dari tagihan PLN setiap bulannya, yang merinci besarnya pemakain energi listrik kWH dan kVARH yang kita gunakan

      Delete
    2. Izin ikut membantu pak Admin,
      Cara termudah untuk mendapatkan nilai cos phi aktual dari beban adalah dengan memasang power meter di Panel pusat (LVMDP).
      jika ingin mengetahui profil beban, dapat dipasang power meter yang dilengkapi memory card untuk merekam data pemakaian listrik nya termasuk V, I , P, PF dan parameter listrik lainnya.
      saat ini power meter seperti itu sudah banyak tersedia di pasaran.

      semoga membantu,
      Irwan

      Delete
    3. Terima kasih tambahan penjelasannya,

      Delete
  6. Dilihat dari meteran pln yg 3 phase ada. Pakai tang ampere bisa. Pasang pf meter jg bs.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mas, dengan metode pengukuran lansung juga bisa... terima kasih

      Delete
  7. Mas hendro, pf correctionnya ditaruh di tiap2 beban kalau mau stabil di swmua titik.
    Kalau saya dipasang di sblm meter, krn yg dibaca pln kan itu. Asal capacitor banknya memenuhi (mwnding yg kvar kecil2 tapi banyak drpd lgsg yg besar)
    Bukan ahli, tolong koreksi kalau salah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasanya aCApcitor Bank kita pasang dekat kearah beban, untuk mengkompensasi kebutuhan daya rektif yang diperlukan oleh beban tersebut. bisa uga di MDB nya, sehingga biayanya lebih murah

      Delete
  8. Barangkali ada yg bs kasih masukan, saya pakai GAE RCG12, kenapa voltasenya kebaca 440, bukan 380?
    Barangkali ada yg pernah ngalami.
    https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10219913620447851&id=1141779795&set=a.1271666908736

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya coba jawab ya.....
      Tegangan sumber adalah 380 V, berarti yang terbaca pda display GAE RCG12 itu kemungkinan adalah tegangan pada terminal Kapasitor, karena akan ada kenaikan tegangan pada terminal Kapasitor ketika kapasitor tersebut terhubung seri dengan reactor.

      Coba dilihat lagi wiring Capacitor Banknya

      Demikian , terima kasih , semoga membantu

      Delete
    2. Maakasih jawabannya.
      Wiringnya saya sesuaikan drawingnya https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10220195564136267&id=1141779795

      Posisi kontaktor CB masih off, tp sudah terbaca 440.

      Delete
    3. Kabel ke inputnya saya avo keluar 380V.

      Delete
    4. Spec RCG 112
      https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10220195609977413&id=1141779795

      Delete
    5. Saya belum pernah menggunakan GAE RCG 112 ini.
      Tapi kalau melihat dari gambar conection digramnya : Voltage inputnya adalah 220 (L dan N).
      Dari gambar back panel pada spesifikasinya ada pilihan tegangn input L-N dan L-L. Disana ada tulisan CAT III pada pilihan L-N.
      Kalau boleh tahu CAT III itu maksudnya apa... semacam switch yang diaktifkan atau bagaimana ?
      Apakah berarti ada semacam setingan untuk memilih L_N atau L-L ?

      Delete
    6. Jika bapak check pakai AVO di kabel input nya 380V, maka berarti ada error pembacaan dari RCG nya Pak.
      Lebih bagus yang type BLR CX pak, itu sama persis dengan Schneider Varplus logic, karena 1 pabrik, dari beluk, GmbH.
      namun harga jauh lebih murah GAE, hampir setengahnya.. :)

      Delete
  9. Mau tanya semuanya....di perusahan kami pasang daya 555 kva tarif i3, akan tetapi daya yg kami pakai sekitar hanya maksimal 200 kva. Dalam kurun waktu lebih sekitar 1.5 tahun kami membayar tetap di angka 23 jt terus tidak naik dan tidak turun karena mungkin batas minimal pemakaian. Diawali di akhir bulan Agustus kemarin ada kerusakan pada relay di panel cubicle PLN nya dan di ambil dan di bawa oleh petugas PLN alat tersebut yg katanya tidak berpengaruh pada listrik di perusahan dan hanya tidak ada batasannya saja. Dan setelah ada tagihan di bulan oktober ini muncul tagihan kelebihan kVarh, padahal di tempat kami udah di lengkapi kapasitor bank dan jg beban yg tidak besar. Yang kami tanyakan dari mana datangnya tagihan kelebihan kVarh tersebut... Terimakasih... Mohon bantuan informasinya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh tahu berapa pemakaian energi kWH dan kVARH pada bulan tersebut ?
      Pembayaran energi minimal pemakaian adalah apabila energi listrik yangkita gunakan lebih rendah dari 40 jam nyala x kontrak x TDL....
      Berapa harga TDL nya (tarid daya listriknya)..
      Saya belum bisa jawab karena datanya kurang lengkap

      Delete
    2. Kalau lihat dari kasusnya, bapak tertagih rekening minimum Pak.
      perhitungan rekening minimum adalah:
      RM = 40 jam x daya kontrak x harga LWBP
      RM = 40 x 555 x 1035.78
      RM = 22.994.316
      atau hampir mendekati 23 juta.

      solusinya sementara dapat turun daya dulu Pak, tentunya dengan pertimbanagn kira kira kapan akan beroperasi penuh lagi, biaya naik turun daya, dll.

      semoga membantu,
      nikisolusi.com
      0812 8753 9969

      Delete
  10. Yang perlu Power Factor Regulator Analog, jumlah step fleksible-12,24,36,48...130
    makin banyak makin akurat, bisa setting PF 0.999. Bisa untuk 1 dan 3 phase beban,
    bisa untuk beban rendah 450 VA 1 phase dengan banyak step,misal 24.
    contact WA saya di 0812 9434 6919

    ReplyDelete
  11. Prediksi Togel Mekong 4 Juni 2020 <a href="https://indextogel.org/prediksi-togel/prediksi-togel-mekong-4-juni-2020/ </a> Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!

    ReplyDelete
  12. Maaf Bapak, saya awam utk istilah perhitungan tarif pelistrikan. Data listrik saya adl sbb:
    Tarif/Daya tersambung =2.285kVA

    Tarip bulan ini :
    LWBP = 75.712 kwh, =Rp. 78.420.975
    WBP = 19.424 kwh = Rp. 30.178.486
    kVarh = 8.056 Kwh = Rp. 8.980.345
    Tot = Rp. 117.579.806
    Yang saya tanyakan,
    -apa penyebab kVarh dikenakan? Sedangkan sdh pasang kapasitor bank.
    - Bulan sebelumya kvarh tdk di kenakan. Dgn pemakain daya yg sama.
    - pemakaian daya hanya sekitar 160 A

    Terimakasih banyak sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Besaran kVARH 8.056 terebut adalah kelebihan pemakaian daya kVARH pada instalasi bapak.
      Batas kVARH yang dibolehkan oleh PLN adalah 0.62 dikali pemakaian total kWH... pemakaian total kWH bapak adalah kWH LWBP ditambah kWH WBP ( 75.712 + 19.424 = 95.136 kWH)

      Dengan batasan kVARH yang dibolehkan oleh PLN sebesar 0.62 terhadap kWH, maka bapak boleh memakai cuma sampai = 0.62 x 95.136 = 58.984 kVARH... lewat dari itu, maka kelebihannya dikenai denda.

      Pada tagihan tersebut bapak dikenai denda sebesar 8.056 kVARH... berarti pemakaian kVARH bapak sudah melebihi dari batasan PLN... berdasarkan hitungan pemakaian kVARH bapak adalah sebesar = 58.984 + 8.056 = 67.040 sehingga kelebihannya dikenai denda.

      Coba diperhatikan lagi rincian tagihan PLN dan bandingkan dengan bulan sebelumnya.

      Terkait pemasangan kapasitor Bank.... tetapi masih dikenai denda... berarti ada yang tidak maksimal pada Kapasitor Bank nya... banyak faktor ... diperiksa kembali apakah sudh aktif sistim auto nya... apakah nilai capacitornya sudah sesuai dengan yang dibutuhkan... dan terakhir apakah peraltan bapak pada bulan ini jam jalannya lebih rendah dari bulans ebelumnya yang tidk dikenai denda kVARH.

      Demikian, penjelasan saya.

      Delete
    2. Bisa minta no wa nya pak? Atau boleh kirim ke email saya

      Delete
    3. Pak Vituber Toni,
      kalau melihat kasus bapak, permasalahannya adalah pemakaian bapak kecil sedangkan daya langganan besar.
      dengan daya langganan besar, otomatis TRAFO yang bapak gunakan juga besar.

      * Knapa terkena denda KVARH padahal ada kapasitor bank?
      jawab: ada perbedaan titik pengukuran antara PF Regulator kapasitor bank di sisi TR dan meter PLN di sisi TM. Meter PLN mengukur beban KVAR Trafo Bapak, yang tidak terukur oleh PFR capacitor bank.
      Akibatnya, di sisi TR cos phi sudah bagus diatas 0.9, namun dibaca meter PLN bisa kurang dari 0.85 karena ada penambahan KVAR induktif dari TRAFO.

      *bulan sebelumnya tidak dikenakan denda padahal pemakaian hampir sama?
      jawab: ada perubahan kebijakan billig PLN dimana per juli 2020 rekening minimum dihilangkan dan ditagih sesuai pemakaian. (2021 ini sudah berubah lagi).
      kemungkinan bulan sebelumnya jumlah WBP+LWBP+KVARH bapak lebih kecil dari rekening minimum sehingga di tagihan tidak dimunculkan namun ditagih sebebar rekening minimum.
      untuk juli dst, nilai denda KVARH dimunculkan walaupun nilainya kecil karena tidak ada rekening minimum.


      solusi dari masalah bapak adalah dengan setting OFFSET KVAR pada panel kapasitor bank sehingga beban KVAR trafo dapat terkompensasi.

      semoga membantu,
      nikisolusi.com
      0812 8753 9969

      Delete
  13. Ini email saya topnews.official2019@gmail.com

    ReplyDelete
  14. Permisi mohon bantuannya.
    Data listrik saya:
    Tarif/Daya : I2/105000 VA

    Tarif bulan ini:
    LWBP = 4.888,4 kWh
    WBP = 17,6 kWh
    kVarh = 7.629 kWh

    Saya sudah pasang kapasitor bank tapi tagihannya tetap besar tidak turun". Apa kapasitor banknya prlu diganti? Mohon bantuannya besarnya kapasitor bank yg dprlukan gimana?

    Terimakasih banyak sebelumnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dari data tersebut terlihat, pemakaian energi listrik pada saat beban puncak tidak maksimal jika dibanding waktu luar beban puncak.
      Bisa jadi karena operasional ditempat bapak. Tapi hal ini bisa mempengaruhi besarnya pemakaian kVARH ditempat bapak.

      Coba dipastikan dulu apakah kapasitornya sdh bekerja secara auto terhadap perubahan beban. Diamati aktif tidaknya step masing - masing bank dari kapasitor tersebut. Kapasitor Bank yang bagus akan selalu menjaga Cos Phi pada nilai yang telah disetting (biasanya 0.93) dengan mengaktifkan bank bank kapasitornya.

      Demkian dulu, semoga bermanfaat

      Delete
    2. Pak Yudith,
      ada beberapa kemungkinan penyebabnya:
      - salah setting PF Regulator sehingga tidak bekerja dengan baik. terutama setting masalah konfigurasi wiringnya.
      - ukuran semua step kapasitor bank besar sehingga tidak bisa kompensasi KVAR saat beban kecil
      - panel kapasitor bank rusak, baik controlnya ataupun unit kapasitornya. perlu diadakan pengecheckan panel nya secara langsung.

      semoga membantu
      nikisolusi.com
      0812 8753 9969

      Delete
  15. Mohon bantuannya para master.
    Kalau nilai power factor tidak muncul di dsiplay PFC mode auto ketika beban kecil, saat ini memakai CB terkecil 25kvar dan terbesar 50 kvar.

    Kira kira solusi termudahnya apa?

    Terima kasih atas bantuannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemungkinan arus nya sangat kecil... sehingga tidak terbaca.. coba diukur arus pada masing masing phasa...dan diatur kembali pembebanan masing2 phasa agar seimbang

      Delete
  16. Prediksi Togel HK Mbah Bonar 5 Agustus 2020 Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!


    ReplyDelete
  17. Lagi rame nih denda kvarh krna load berkurang dari biasanya, sebenernya klo mau dibahas tuntas dsni akan ada pro dan kontra, yang mau aja area jabodetabek boleh wa saya untuk masalah denda kvarh 089631747584, mari kita belajar efisiensi

    ReplyDelete
  18. Kini Agen Judi Online Bolavita Menyediakan Segala Jenis Transaksi Deposit & Withdraw Menggunakan Dompet Digital (E-wallet) yang ada di Indonesia.

    Tersedia Judi Online Deposit Pakai Linkaja, Ovo, Dana, Sakuku. Gopay. Selain Menyediakan Judi Online Deposit Via Pulsa dan Semua Jenis Rekening Bank di Indonesia.

    Bolavita Menyediakan Judi Online Yang Cukup Lengkap. Antara Lain Adalah :
    • Judi Sabung Ayam Live
    • Judi Casino Live
    • Judi Bola / Sportsbook
    • Judi Slot Online
    • Judi Bola Tangkas
    • Judi Poker Online
    • Judi Domino
    • Judi Ceme / Capsa Susun
    • Judi Tembak Ikan Online
    • Judi Togel Online

    Promo Bonus :

    » Bonus Deposit Pertama 10%
    » Bonus Deposit Harian 5%
    » Bonus Cashback Mingguan 5% - 10%
    » Bonus Rollingan Mingguan 0.8%
    » Bonus Referral 7% + 2%

    Daftar & Klaim Bonusnya Sekarang Juga !
    Kontak Resmi (Online 24 Jam Setiap Hari) :

    » Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
    » ID Telegram : @bolavitacc
    » ID Wechat : Bolavita
    » ID Line : cs_bolavita

    ReplyDelete
  19. Maaf pak Mau tanya
    Dtempat kerja saya terpasang daya 690kva 1 meter listrik,kemudian ke Cubikel..dkubikel daya masih 20kv dr kubikel dbagi ke 2 outgoing
    Jalur nya
    1,travo1-LVMDP1-cap.bank 1 1000Kvar ke beban
    2,travo2-LVMDP2-cap.bank 2 1000kavr ke beban
    Dan yg mau saya tanyakan.
    Pengecekan Cos Q d display rata rata LVMDP 1 0,87 di LVMDP2 0,95
    Pengecekan cos Q d meter listrik PLN selalu d atas 0,90

    Sehingga otomatis di cap.bank tidak ada yg masuk.soalnya beban yg Qt qt pakai mungkin Hanya sedikit..belom ada 20% karena masih projeck..dan d meter Listrik PLN ada tulisan Pinalti 45,55...
    Bisa tolong djelaskan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perhitungan besarnya denda oleh PLN adalah pada akhir bulan, setelah jumlah kWH dan kVARH terakumulasi selama sebulan.
      Ketika pada meering sudah terbaca 45.55, itu denda apa ? Apa satuannya ? Denda WBP kah ? Denda kVARH atau denda karena batas energi minimum.
      Mohon diperjelas denda dimeterannya.

      Delete
    2. Siiip... terima kasih pak, KAlau boleh tahu, sudah ikut nimbrung.
      Fitur Offset KVAR ini , kalau boleh tahu, brand apa saja ya... mungkin saya perlu juga membaca dokumen manualnya, buat nambah wawasan.

      Terima kasih sekali lagi.

      Delete
    3. PF Regulator yang ada fitur offset nya type BLR CX brand GAE, Atau Schneider Varplus logic. Sebenarnya ini barangnya sama persis, produk dari Beluk GmbH. Saran saya pakai GAE karena harga setengah dari harga schneider dengan barang sama persis.

      Untuk penjelasan Offset Kvar, bisa dilihat di manual ini hal 80-81.

      https://drive.google.com/file/d/1gUHn0P5u4NyknqI59eehiaV1EIhDGkko/view?usp=drivesdk

      Semoga bermanfaat..

      Nikisolusi.com

      Delete
    4. Setelah saya coba pelajari... pemahaman saya, ada 2 cara, pertama pakai nilai offset dan kedua membandingkan arus dari sisi HV.
      DAri gambar halaman 81, Posisi kapasitor tidak paralel terhadap trafo tsbt. Posisi controller dan capasitornya sesudah trafo, cuma cos phi sebelum trafo nya aja yang dibaca.

      Dengan kondisi tersebut, step capacitor bank hanya berpedoman pada cos phi di sisi HV.
      Hal ini mungkin menurunkan atau menghindari biaya pinalti PLN.
      tetapi tidak mengurangi pemakaian arus pada beban, sehingga perbaikan cos phi disisi atas tidak berefek ke penurunan arus kebeban pada daya yang sama. Sehingga tidak ada penghematan energi listrik.
      Malah kesannya membantu PLN untuk menjaga level tegangan di jaringan 20 kV. Yang berarti Cap. Bank yang kita pasang, bukan untuk kita saja. Tapi keseluruh pelanggan.

      Mohon koreksinya, kalau salah.
      Terima kasih.

      Delete
    5. Pak Admin,
      Benar ada 2 cara untuk menghilangkan denda KVARH karena beban trafo. Saya pilih yg metode OFFSET KVAR karena lebih mudah dibandingkan mix measurement yang harus berhubungan dengan HV.

      Memang tujuan utama dari setting OFFSET KVAR ini untuk perbaikan cos phi di sisi HV, karena meter PLN untuk pelanggan TM mengukur di titik HV ini. Saat beban kecil, cos phi di sisi HV ini sangat kecil karena beban KVAR TRAFO yang besar. Jika setting capacitor bank di sisi TR gak diubah, maka cos phi di sisi HV akan tetap kecil walaupun di capacitor bank sudah terbaca 1. Inilah yang banyak terjadi saat ini, denda kvarh muncul saat pabrik WFH atau stop produksi.

      Sedikit koreksi Pak, dengan penggunaan kapasitor bank, arus disisi beban akan tetap tidak akan berubah. Yang berubah dan akan turun adalah arus yang ke atas sebelum titik paralel percabangan beban dan kapasitor.

      Dari sisi saving energy, penghematan yg didapat adalah penurunan losses I2*R penghantar (dari Trafo ke titik paralel panel capacitor, bukan ke titik beban) dan juga losses trafo.

      Monggo bisa saling koreksi Pak.

      Terima kasih..
      nikisolusi.com

      Delete
  20. maaf, pak. kalau saya boleh tanya, saya punya data tagihan bulan Juli 2017 seperti ini

    tarif S-3 555kVA
    RPTAG 28.886.929
    RPBK 0
    SLALWBP 176.77
    SAHLWBP 194.54
    SLAWBP 29.83
    SAHWBP 32.72
    SLAKVARH 438.01
    SAHKVARH 469.06
    FAKM 800
    PEMKWH 16528
    RPBEBAN 0
    RPLWBP 10.448.760
    RPWBP 2.548.980
    RPBLOK3 0
    RPKVARH 13.498.525
    RPPTL 26.496.265
    RPMAT 6.000
    RPPPN 0
    RPBPJU 2.384.664

    Yg ingin saya tanyakan yaitu darimana nilai:
    1. PEMKWH,
    2. RPLWBP,
    3. RPWBP,
    4. RPKVARH,
    5. RPPTL,
    6. RPBPJU.

    Atau jika bapak ada referensi bacaan mohon ijin untuk dibagikan kepada saya, maaf merepotkan. Terimakasih

    ReplyDelete
  21. Ok, saya coba jawab :
    1. PEM KWH, Pemakaianm kWH adalah total pemakaian kwh bapak selama 1 bulan, berartislisih pemakaian kWHLWBP ditambah WBP, dikali FAKM yaitu : Faktor Kali, nilainya tergantung hasil kalibrasi kWH meter, ditempat bapak nilai FAKM nya 800, sehingga PEMKW adalah:
    ((SAHLWBP - SLALWBP) + (SAHWBP - SLAWBP)) * FAKM
    ((194,54 -176.77)+ (32.72 - 29.83)) * 800 = 16528 kWH.

    2. RPLWBP = (SAHLWBP - SLALWBP)*FAKM* TARIF LWBP
    (194,54 -176.77) * 800 * 735 = 10448760

    3. RPWBP = (SAHLWBP - SLALWBP)*FAKM* TARIF WBP
    (32.72 - 29.83) *800 * 1102.5 = 2548980

    4. RPKVARH = (((SAHKVARH - SLAKVARH) *800)) - (PEMKWH * 0.62 )) * 925 = 13498525

    5. RPPTL = RPLWBP + RPWBP + RPKVARH
    26.496.265 = 10.448.760 + 2.548.980 + 13.498.525

    6. RPBPJU , merupajan pajak penerangan jalan umum yang besarnya tergantung dari pemda masing - masing yang menetapkan.
    Nilainybisa 3% dari nilai tagihan PLn, bisa 6% atau 9%, ditetapkan oleh PEMDA setempat .
    Pada tagihan bapak spertinya besarnya RPBPJU adalah = 2.384.664/26.496.265
    sehingga didapat nilai sebesar 9%.

    Demikian penjelasan saya, semoga membantu, terima kasih.

    ReplyDelete
  22. Pak mohon tanya, pada listrik 3 phase, jika digunakan hanya 1 phase, penambahan kapasitor yang 3 phase atau cukup yang 1 phase?
    kasus saya kemaren ditambah AC 1 PK , PF jadi turun dan tagihan membengkak.
    LWBP WBP kVarh
    Pemk kWh Biaya Pemk Sub Total Pemk kWh Biaya Pemk Sub Total Kelbih kVarh Biaya kVarh Sub Total
    1,632 972 1,586,304 262 1,458 381,996 4,203 1,057 4,442,571


    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf , saya jadi bingung... kurang paham situasinya... ini situasinya kontrak listrik dengan PLN untuk suplay 3 Phasa.. tapi yang dipakai cuma 1 phasa saja ? Trus yang 2 phasa sisanya tidak digunakan sama sekali ?

      Delete
    2. Betul pak. Listrik 3 phase Tapi yang terpakai hanya 1.

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
    4. Detail Load profile ada di
      https://drive.google.com/file/d/1bb78-Hb3DlYsQaco_FpTGzK9mZF1MUTl/view?usp=sharing


      1. Jika IR atau IS atau IT = 0, apakah VARH tidak akan terbaca?
      2. Jika kemudian terbaca, apakah VARH akan mengkomulatifkan dengan KVARH pada poin 1?
      3. Apa beda VARH import dan VARH export?
      4. Pada kasus saya, apakah bisa pakai CB 3 phase? berapa kvar yang diperlukan?

      terimakasih atas bantuannya.

      Delete
    5. Terima kasih sdh dikirimkan detail profilenya..
      Saya coba jawab :
      1. VARH timbul ketika ada arus..ketika arus 0...tidak ada VARH
      2. kVARH total adalah akumulasi dari VARH masing - masng phase...karena ini kontrak layanan 3 phase maka berlaku perhitungan kVARH, beda dengan kontrak layanan 1 phase.
      3. Import kita mengirim keluar dan export kita memakai. Sayangnya ketika import kita tidak diberi insentive
      4. Maksudnya mungkin kapacitor bank bukan CB. Kala ukejadiannya spt itu, memang harus memakai Cap BAnk, cuma ketika saya lihat pembebanannya, dan tarifnya, ini speerti layanan industri I2, dengan kontrak minimal 14000 VA di tegangan rendah.
      Pertama , dikaji dulu apakah memang dibutuhkan kontrak sebesar itu untuk pemakaian yang kecil ini. Saya berasumsi, umumnya pemakaian ini bukan untuk beban penuh, tapi lebih kepemakaian pada masa konstruksi. Trus untuk menghitung kebutuhan kVAR , diperlukan data ketika beban penuh, disesuaikan dengan tujuan berapa besar kontraknya.

      Mungkin demikian dulu jawaban saya, terima kasih.

      Delete
    6. Terimakasih pak penjelasannya.
      Benar ini kontrak I2, 82.5 KVA. sebenarnya buat pabrik gula merah, hanya saja saat ini sedang tidak produksi dan digunakan untuk pompa2 1 phase.
      CB [capacitor bank] apa hanya untuk 3 phase? kalau seperti saya, yg banyak dipakai hanya 1 phase, apakah perlu/bisa pakai kapasitor bank 1 phase saja?

      Delete
    7. Untuk kebutuhan ini bagusnya yang 3 phasa.. karena dari tabel profile pembebanan tersebut ketiga phasanya terpakai. Dan ada kecendrungan pda Cos phi rendah

      Delete
  23. maaf ikut nimbrung diskusi Pak.

    kalau lihat dari load profilenya, di awal hanya IR dan IS yang ada beban. namun di bawah terlihat arusnya naik signifikan, kemungkinan dinyalakan kapasitor 3 phase secara manual.
    dilihat dari besarnya arus yaitu 0.71A (x 30) = 21A, kemungkinan dinyalakan kapasitor bank 15KAR secara manual. akibatnya beban jadi kapasitif dan cos phi drop sampai 0.14. hal ini yang memicu munculnya denda KVARH di tagihan bapak.

    INGAT!! PLN mengabsolut nilai KVARH, artinya kelebihan atau kekurangan kapasitor akan masuk ke STAN KVARH yang masuk dalam perhitungan denda.

    melihat load profile nya, tanpa kapasitor bank sudah bagus, cos phi 0.98 walaupun beban cuma 2 phasa yang terpakai. kmungkinan di motornya sudah dicangkok kapasitor sehingga cos phi bagus.
    ketika pakai kapasitor 3 phasa, malah cos phi drop ke 0.14 dan memicu munculnya denda KVARH.

    saran saya, matikan kapasitor banknya, check di motor 1 phasa nya sudah ada kapasitor atau belum. jika belum, cukup beli kapasitor 1 phasa dan dicangkokkan ke motornya.

    semoga membantu,
    nikisolusi.com
    0812 8753 9969

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak atas sarannya.
      Nikisolusi ini lebih berpengalaman dari saya dibidang perbaikan daya, karena merupakan perusahaan/konsultan bergerak dibidang sistim energi monitoring. Mereka mempunyai tim ahli terkait hal monitoring energi.

      MAAF, INI BUKAN PROMOSI YAA... :)


      Terima kasih sekali lagi,sudah ikut nimbrung.

      Delete
  24. Maaf mau nanya, bukankah kapasitor bank itu sendiri merupakan beban? Kalo sy lihat di panel kap bank ketika salah satu kapasitor on, muncul di metering nilai arus. Maaf masih awam...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dimetering mana ? Yang dipanel utama atau di panel Capacitor?
      Ketika kapasitor on, ada arus yang muncul rasanya tidak besar dan itu paling buat arus kontrol yang membuat kapasitor tersebut on.

      Sedangkan kapasitor itu sendiri dengan perbaikan faktor daya malah menurunkan arus. dan kapasitor itu bank fungsinya hanya untuk menyuplai daya reaktif ke sistim melalui kontrol tersebut, dan tidak mengkonsumsi daya nyata , sehingga tidak bisa dianggap sebagai beban.

      Demikian, semoga membantu

      Delete
    2. Di tempat sy bekerja, kapasitor banknya terdiri dari 6 kapasitor. Masing-masing kapasitor 100 kvar. Setiap satu kapasitor on, terlihat arus ampere sekitar 125 ampere di ampere meter pada panel kapasitor bank. Karena kapasitor banknya dipasang paralel dengan MDP (langsung terhubung dengan busbar skunder trafo), maka ketika kapasitor bank on tidak terlihat penambahan arus dimetering MDP. Tapi terlihat di amperemeter pada panel kapasitor bank. Ketika kapasito on, penambahan arus juga terlihat di metering pada sisi primer trafo (20 kv). Setiap 1 kapasitor on, terlihat penambahan arus sekitar 2 ampere pada sisi primer trafo. Mohon penjelasannya...terimakasih.

      Delete
    3. Dr kondisi yang dijelaskan terdapat beberapa kemungkinan :
      Kemungkiann step 1 sebesar 100 kVAR melebihi kebutuhan kVAr disis peralatan, sehingga bila tidak ada beban lain yang membutuhkan kVAR, maka kelebihan arus reaktif dari kapasitornya akan mengalir ke grid, sehingga terbaca di metering HV. Misal : kVar yang dibutuhkan beban cuma 10 kVAR, karena stepnya cuma 100, maka sisanya akan mengalir ke grid. TApi ini perlu dibuktikan dulu berapa sebenarnya kompensasi daya reaktif ang diperlukan di instalasinya.

      Demikian dulu penjelasannya, terima kasih.

      Delete
  25. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  26. Tepat dengan tulisan ini, saya benar-benar menganggap situs web ini membutuhkan lebih banyak pertimbangan. Saya kemungkinan besar akan kembali untuk belajar lebih banyak, terima kasih atas info itu.

    Mari kunjungi Komunitas Forum Slot Indonesia

    ReplyDelete
  27. Mau tanya pak sebenarnya denda kvarh itu dibebankan kepada pelanggan daya berapa ya pak? Dan jika pun didenda karna cospi itu batasan aman itu brapa pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tambahan juga pak, misal daya 2200 aja, penggunaan hanya 1000watt, itu cospinya dibawah 0,5 apa kena denda ya pak?

      Maaf saya awam denda ini kecuali denda pencurian listrik

      Delete
    2. Tidak semua golongan tarif terkena denda KVARH. Tarif yang terkena denda KVARH:
      - Tarif I2
      - Tarif I3/TM (diatas 200KVA)
      - Tarif I4/TT (diatas 30MVA)
      - Tarif B3/TM (diatas 200KVA)
      - Tarif P2/TM (diatas 200KVA)

      Delete